vote komodo

Rabu, 26 Januari 2011

Crop cycle

Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris:Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanamanini masih dipertahankan. Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif.Fenomena "lingkaran tanaman" seringkali dikait-kaitkan dengan isu Benda Terbang Aneh atau UFO, atau makhluk luar angkasa.

Selasa, 04 Januari 2011

Marsila crenata

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan :Plantae
Divisi :Pteridophyta
Kelas :Pteridopsida
Ordo :Salviniales
Famili :Marsileaceae
Genus :Marsilea

Spesies : Marsilea crenata

Siklus hidup

Marsila crenata

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan :Plantae
Divisi :Pteridophyta
Kelas :Pteridopsida
Ordo :Salviniales
Famili :Marsileaceae
Genus :Marsilea

Spesies : Marsilea crenata

Siklus hidup

Tahap pergiltumbuhan paku sering disebut dengan tahap metagenesis .tahap metagenesis tumbuhan paku meliputi:

1. gametofit

Fase gametofit merupakam fase yang sangat dominan untuk jenis paku heterospora. Semanggi memproduksi 2 jenis spora yang berlainan ukuran.untuk ukuran spora yang besar sering disebut dengan makrospora. Sedangknan untuk spora ukuran kecil sering disebut dengan mikrospora.mikrospora yang terdiri haploid akan selanjutnya berkembang menjadi mikroprotalium. Sedangkan makrosopra selanjutnya akan melakukan perkembangan menjadi makroprotalium sebagai calon sel gamet betina. Mikroprotalium yang telah sebelumnya mengalami perkembangan dari mikrospora,selanjutnya akan melakukan perkembangan lagi membentuk calon alat kelamin jantan/ anteridium. Sedangkan sel gamet betina yang sebagai calonya dibentuk dari perkembangan makroprotalium yang selanjutnya akan berkembang menjadi archegonium yang merupakan calon sel gamet betina.

Selanjutnya anteridium akan melakukan perkembangan kembali membentuk sel spermatozoid. Sel spermatozoid yang dihasilkan pada tumbuhan marsilea crenata ukuranya sangat keci,dan memerlukan medium air untuk dapat melakukan pembuahan. Sedangakan pada archegonium selanjutnya akan membentuk sel telur/ ovum sebagai alat kelamin betrina. Ovum dan spermatozoa sebelum dikeluarkan dari spermatogonium dan oo gonium.terdapat kotak soruis yang menyelingkupi keduanya.setelah kedua gamet terbentuk kemudian melanjutkan proses pembuahan antara sel spermatozoid dengan sel telur. Sel spermatozoin haploid dan sel ovum haploid juga. Jadi pada akhir tahap dari gametofit menghasilkan zigot yangt bersifat diploid.

2. Fase sporofit

Fase sporofit dimulai dari perkembangan dari zigot yang memiliki sel diploid melakukan perkembangan dengan membentuk tumbuhan paku heterospora/ Marsila crenata. Perkembangan selanjutnya adlah pembentukan dua jenis spora: yaitu Makrosporofil (ukuran spora yang besar) dan Mikrosporofil(ukuran spora yang kecil).tahap selanjutnya adalah pembentukan makrosporangium dan mikrospongium sebagai tempat pembentukan sel gamet jantan dan sel gamet betina.

Tahap pergiltumbuhan paku sering disebut dengan tahap metagenesis .tahap metagenesis tumbuhan paku meliputi:

1. gametofit

Fase gametofit merupakam fase yang sangat dominan untuk jenis paku heterospora. Semanggi memproduksi 2 jenis spora yang berlainan ukuran.untuk ukuran spora yang besar sering disebut dengan makrospora. Sedangknan untuk spora ukuran kecil sering disebut dengan mikrospora.mikrospora yang terdiri haploid akan selanjutnya berkembang menjadi mikroprotalium. Sedangkan makrosopra selanjutnya akan melakukan perkembangan menjadi makroprotalium sebagai calon sel gamet betina. Mikroprotalium yang telah sebelumnya mengalami perkembangan dari mikrospora,selanjutnya akan melakukan perkembangan lagi membentuk calon alat kelamin jantan/ anteridium. Sedangkan sel gamet betina yang sebagai calonya dibentuk dari perkembangan makroprotalium yang selanjutnya akan berkembang menjadi archegonium yang merupakan calon sel gamet betina.

Selanjutnya anteridium akan melakukan perkembangan kembali membentuk sel spermatozoid. Sel spermatozoid yang dihasilkan pada tumbuhan marsilea crenata ukuranya sangat keci,dan memerlukan medium air untuk dapat melakukan pembuahan. Sedangakan pada archegonium selanjutnya akan membentuk sel telur/ ovum sebagai alat kelamin betrina. Ovum dan spermatozoa sebelum dikeluarkan dari spermatogonium dan oo gonium.terdapat kotak soruis yang menyelingkupi keduanya.setelah kedua gamet terbentuk kemudian melanjutkan proses pembuahan antara sel spermatozoid dengan sel telur. Sel spermatozoin haploid dan sel ovum haploid juga. Jadi pada akhir tahap dari gametofit menghasilkan zigot yangt bersifat diploid.

2. Fase sporofit

Fase sporofit dimulai dari perkembangan dari zigot yang memiliki sel diploid melakukan perkembangan dengan membentuk tumbuhan paku heterospora/ Marsila crenata. Perkembangan selanjutnya adlah pembentukan dua jenis spora: yaitu Makrosporofil (ukuran spora yang besar) dan Mikrosporofil(ukuran spora yang kecil).tahap selanjutnya adalah pembentukan makrosporangium dan mikrospongium sebagai tempat pembentukan sel gamet jantan dan sel gamet betina.

TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta)


Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.

  1. Ciri-ciri tumbuhan paku
    1. ukuran
    2. bentuk
    3. struktur
    4. fungsi

Ukuran dan bentuk tubuh

Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm, misalnya pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku yang hidup di darat yang tingginya mencapai 5 m misalnya paku tiang (Sphaeropteris). Tumbuhan paku purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 m. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi, ada yang berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk rusa.

Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Oleh karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku.

Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi sporofit

Tumbuhan paku sporofit pada umumnya memiliki akar, batang, dan daun sejati. Namun, ada beberapa jenis yang tidak memiliki akar dan daun sejati. Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh di bawah tanah disebut rizom dan ada yang tumbuh di atas permukaan tanah. Batang yang yang tumbuh di atas tanah ada yang bercabang menggarpu dan ada yang lurus tidak bercabang. Tumbuhan paku yang tidak memilki akar sejati memilki akar berupa rizoid yang terdapat pada rizom atau pangkal batang. Tumbuhan paku ada yang berdaun kecil (mikrofil) dan ada yang berdaun besar (makrofil). Tumbuhan paku yang berdaun kecil, daunnya berupa sisik. Daun tumbuhan paku memiliki klorofil untuk fotosintesis. Klorofil tumbuhan paku yang tak berdaun atau berdaun kecil terdapat pada batang.

Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium yang menghasilkan spora. Pada jenis tumbuhan paku sporofit yang tidak berdaun, sporangiumnya terletak di sepanjang batang. Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangiumnya terletak pada daun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung sporangium disebut daun steril (tropofil). Sporofil ada yang berupa helaian dan ada yang berbentuk strobilus. Strobilus adalah gabungan beberapa sporofil yang membentuk struktur seperti kerucut pada ujung cabang. Pada sporofil yang berbentuk helaian, sporangium berkelompok membentuk sorus. Sorus dilindungi oleh suatu selaput yang disebut indisium. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki pembuluh pengangkut berupa floem dan xilem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Spora yang menghasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut protalus atau protaliaum.

Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi gametofit

Gametofit tumbuhan paku hanya berukuran beberapa milimeter. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki gametofit berbentuk hati yang disebut protalus. Protalus berupa lembaran, memiliki rizoid pada bagian bawahnya, serta memiliki klorofil untuk fotosintesis. Protalus hidup bebas tanpa bergantung pada sporofit untuk kebutuhan nutrisinya. Gametofit jenis tumbuhan paku tertentu tidak memilki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Makanan tumbuhan paku tanpa klorofil diperoleh dengan cara bersimbiosis dengan jamur.

Gametofit memilki alat reproduksi seksual. Alat reproduksi jantan adalah anteridium. Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagelum. Alat reproduksi betina adalah arkegonium. Arkegonium menghasilkan ovum. Gametofit tumbuhan paku jenis tertentu memiliki dua jenis alat reproduksi pada satu individu. Gametofit dengan dua jenis alat reproduksi disebut gametofit biseksual. Gametofit yang hanya memiliki anteridium saja atau arkegonium saja disebut disebut gametofit uniseksual. Gametofit biseksual dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda).

B. Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air ( misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata). Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan terestrial (tumbuhan darat).

C. Reproduksi

Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan seksual pada tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut. Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis). Pada tumbuhan paku, generasi sporofit merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya.

Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Sporangium terdapat pada sporofit (sporogonium) yang terletak di daun atau di batang. Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya menjadi gametofit yang haploid (n).

Gametofit memiliki dua jenis alat reproduksi, yaitu anteridium dan arkegonium, atau satu jenis alat reproduksi, yaitu anteridium saja atau arkegonium saja. Arkegonium menghasilkan satu ovum yang haploid (n). Anteridium menghasilkan banyak spermatozoid berflagelum yang haploid (n). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum. Pembuahan ovum oleh spermatozoid di arkegonium menghasilkan zigot yang diploid (2n). Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n). Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n). Metagenesis tumbuhan paku dapat dilihat melalui bagan metagenesis tumbuhan paku, sebagai berikut :

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga, yaitu :

  1. Paku Homospora,

Paku Homospora yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora yang sama besar. Contohnya adalah paku kawat (Lycopodium)

  1. Paku Heterospora

Paku heterospora merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukuran. Spora yang besar disebut makrospora (gamet betina) sedangkan spora yang kecil disebut mikrospora (gamet jantan). Contohnya adalah paku rane (Selaginella) dan Semanggi (Marsilea).

  1. Paku Peralihan

Paku peralihan merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya. Contoh tumbuhan paku peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum)

Berdasarkan ciri tubuhnya, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat subdivisi, yaitu paku purba (Psilopsida), paku kawat (Lycopsida), Paku ekor kuda (Sphenopsida), dan paku sejati (Pteropsida).

  1. Paku Purba (Psilopsida)

Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya tinggal 10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus. Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati.

Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil (mikrofil) dan berbentuk sisik. Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut. Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang. Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora (homospora). Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh nutrisi. Contoh tumbuhan paku purba yaitu paku purba tidak berdaun (Rhynia) dan paku purba berdaun kecil (Psilotum).

  1. Paku Kawat (Lycopsida)

Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genusLycopodium dan Selaginella. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah. Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu mikrosporangium dan megasporangium. Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil (daun yang mengandung mikrosporangium). Mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan. Megasporangium terdapat pada megasporofil (daun yang mengandung megasporangium). Megasporangium menghasilkan megaspora yang akan tumbuh menjadi gametofit betina.

Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannnya. Gemetofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat padaLycopodium.

  1. Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)

Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari satu genus, yaitu Equisetum. Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di daerah subtropis. Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m. Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil seperti sisik. Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung silika. Sporangium terdapat pada strobilus. Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga Equisetumdigolongkan pada tumbuhan paku peralihan. Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis. Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual.

  1. Paku Sejati (Pteropsida)

Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang. Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus). Jenis paku yang termasuk paku sejati yaitu Semanggi (Marsilea crenata), Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum), Paku sawah (Azolla pinnata), dan Dicksonia antarctica.

E. Manfaat Tumbuhan Paku

Beberapa jenis tumbuhan paku dapat diamanfaatkan bagi kepentingan manusia. Jenis tumbuhan paku yang dapat dimanfaatkan yaitu semanggi (Marsilea crenata) dimakan sebagai sayur, paku rane (Selaginella plana) sebagai obat untuk menyembuhkan luka, Paku sawah (Azolla pinnata) sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah, suplir (Adiantum cuneatum) dan paku rusa (Platycerium bifurcatum) sebagai tanaman hias.

Cycas rumphii

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan:

Plantae

Divisi:

Cycadophyta

Kelas:

Cycadopsida

Ordo:

Cycadales

Famili:

Cycadaceae

Genus:

Cycas

Spesies:

Cicas rumphii

Para pterophyta kelompok mewakili lebih dari 12.000 spesies pakis, tumbuhan vaskular tanpa biji. Pakis telah ada selama jutaan tahun dan diwakili dengan baik dalam catatan fosil. Mereka ditemukan di berbagai lingkungan. Sementara beberapa ditemukan di iklim kering dan lain-lain dalam kondisi Arktik, kebanyakan tropis. Pakis berkisar dari pertumbuhan kecil untuk struktur seperti pohon besar.

1. http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRAo6l_k79SN9VbdJLiOnDRKxUKkvEO6iR-ifo969_yDcr3O_kI http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRaA0TekPtLQKomhibmBvTYjs_WcQAvgHCB7ILyfUhz0IIcJYgZig

Pterophyta adalah pakis haji

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRbqHBPbnaaxMtoZ0s6US5ZSDuQgmToBkZYxRYUNp_L3Nc_9ylYhttp://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSVi5Yo9m81fPbSQzj08gmscyW7UmtKjVg1yUXHkA1EG7w0Vqmbrg

Strobilus betina

Tanaman Struktur

Sebuah sporophyte pakis terdiri dari sebuah batang horisontal disebut sebuah rimpang, akar, dan daun disebut daun. Daun tumbuh dari rimpang dan adalah sporophyte tanaman. Di bawah masing-masing adalah pertumbuhan daun palem kecil yang disebut sori. Sori muncul sebagai gelap, diratakan, tonjolan melingkar. sorus Masing-masing adalah saku kecil yang berisi pertumbuhan sporangia disebut. Para sporangia sering ditutupi dengan lapisan tipis sel yang disebut indesium sebuah.

Produksi spora

Setiap sporangium dalam sorus akan menghasilkan spora melalui meisosis. Ketika sporangia tersebut menghasilkan, indesium akan menyusut mengungkapkan mereka. sporangia kemudian akan terpecah terbuka untuk melepaskan spora. Spora akan berkecambah membentuk gametofit. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora (sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun.

Gametofit

gametofit adalah daun dan mengandung klorofil. Ini akan melampirkan ke tanah substrat menggunakan rhizoids, proyeksi seperti akar. Ketika gametofit telah matang, menghasilkan organ seks. Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku.

Reproduksi seksual

Organ laki-laki dikenal sebagai antheridia dan organ-organ wanita disebut archegonia. Kedua organ berkembang di bawah permukaan tanaman dan akhirnya terkena saat reproduksi terjadi. antheridia ini menghasilkan sperma menyalahi yang akan berenang melalui film archegonium air untuk masing-masing. sperma kemudian menyuburkan telur dalam archegonium untuk membentuk zigot.

Pertumbuhan sporophyte

zigot kemudian akan membentuk sporophyte yang akan tumbuh menjadi proyeksi berdaun naik dari gametofit. Di bagian bawah zigot adalah kaki, yang menerima nutrisi dari gametofit. Tengah sporophyte bertindak sebagai batang. Pada ujung sporophyte adalah daun, yang pada akhirnya akan membentuk sori lebih, melanjutkan siklus reproduksi.

http://www.ehow.com/about_5529842_pterophyta-life-cycle.htmlhttp://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&cr=countryID&biw=1360&bih=562&tbs=isch:1,ctr:countryID&sa=1&q=Cycas+rumphii&btnG=Telusuri&aq=f&aqi=g1&aql=&oq=&gs_rfai=http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/pterydophyta-tumbuhan-paku.html

Rindu

Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat

Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi

Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat

Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat

Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali

Senin, 03 Januari 2011

Bisa.....


Kemanapun kaki melangkah
Aku selalu mengurai doa
Kemanapun cinta merambah
Aku selalu mengurai setia

Bulan purnama begitu menggoda
Air di danau beriak-riak bahagia
Meski rindu kadang menyiksa
Aku tetap akan setia.

Ada taman hati sedang berbunga
Selalu disirami oleh cintamu
Biarkan saja semua menghina
Sayangku tetap hanya untukmu.

Sayang oh sayang di bayang-bayang
Janganlah kau menangis karena cinta
Lihat oh lihatlah dirimu terkenang-kenang
Setiap hari kita selalu berjanji setia

Terpesona oleh matahari pagi
Aku membuat sebuah lukisan
Tak terasa aku jatuh cinta lagi
Bertemu denganmu begitu berkesan

Mari berbalas pantun cinta
Tuliskan rindu di sepanjang jalan
Mari kita bercanda ria
Hilangkan muram dan kesedihan

Taman hati tak akan hilang
Karena disiram air setia
Kekasih hati tak akan melayang
Karena selalu saling percaya

Aku sayang kamu
Kamu sayang aku
Kamu dan aku
Selalu bersatu

Kasmaran

mawar.jpg
Darilah jawa pergi ke medan....singgah sebentar di jakarta
Engkau laksana permata intan...abang dimabuk cahayanya
Jalan jalan dikampung udik....pakai kebaya kainya batik
Wajahmu cantik gigimu lentik...ibarat kembang mau dipetik
Ikan belanak berenang renang.....burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang..hanya teringat engaku seorang
Anak semarang pergi kebanda...bawa sampan dan pancing
Adik seorang jadi penggoda..sampailah badan kurus kering